Content

Saturday, January 4, 2014

Segitiga Fotografi

Kamus Jepret | Segitiga Fotografi



Kemarin sudah bahas apa itu ISO, aperture dan shutter speed. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang digunakan untuk mengatur cahaya yang masuk ke sensor kamera dengan efek yang berbeda beda.

Agar lebih mudah dipahami, diagramnya aku buat seperti gambar diatas dengan penjelasan sebagai berikut :
- Ujung kotak berwarna putih artinya cahaya masuk banyak dan fotonya lebih terang
- Ujung kotak berwarna hitam artinya cahaya masuk sedikit dan fotonya lebih gelap

Berarti cara bacanya : 
- ISO rendah menghasilkan gambar lebih gelap. Efeknya gambar lebih tajam.
- ISO tinggi menghasilkan gambar lebih terang. Efeknya noise lebih tinggi.
- ISO rendah misalnya 100, 200. ISO tinggi misalnya 1600, 3200.

- Aperture / Bukaan lebar menghasilkan gambar lebih terang. Efeknya ruang tajamnya sempit (kalo latar depan tajam, latar belakang blur. sebaliknya kalo latar belakang tajam,latar depannya blur)
- Aperture / Bukaan sempit menghasilkan gambar lebih gelap. Efeknya ruang tajam lebar (latar depan sampai belakang tajam)
- Aperture lebar misalnya f/2.8, f/4. Aperture sempit misalnya f/16, f/22

- Shutter speed lambat menghasilkan gambar lebih terang. Efeknya adalah motion blur (efek gerakan)
- Shutter speed cepat menghasilkan gambar lebih gelap. Efeknya gambar menjadi beku. 
- Shutter speed cepat misalnya 1/1000, 1/2000 detik. Shutter speed lambat misalnya 1/10 atau 1 detik.

Ketiga faktor ini dikombinasikan oleh kamera pada waktu jepret dengan berbagai kemungkinan. 

Misalkan sudah jepret foto pake ISO 100, lalu ingin membuat foto dengan kecerahan sama tapi pake ISO 400. Kita tinggal turunin shutter speednya atau dengan menyempitkan aperture.

Pengubahan kombinasi ini kita sesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya ingin motret mobil melaju kencang tanpa blur, kita harus pakai shutter speed tinggi misalkan 1/2000 detik. Karena kecepatan tinggi menggelapkan gambar, aperturenya kita lebarkan agar cahaya masuk lebih banyak.

Namun aperture lebar membuat ruang tajamnya sempit. Bila ingin latar belakangnya tetap fokus, berarti harus pakai bukaan sempit. Dalam kasus ini, kita bisa lakukan langkah ketiga yaitu menaikan ISO agar foto tidak terlalu gelap.

Contoh foto dengan shutter speed lambat 1/125 sec. Efek gerak membuat titik hujan kelihatan bergerak seperti garis. Diambil menggunakan bukaan f/6.3 dan ISO-200



Contoh foto dengan shutter speed cepat 1/2000 sec. Efek beku membuat titik hujan kelihatan diam bentuknya tetap titik. Karena tetap menggunakan bukaan f/6.3, agar kecerahannya sama dengan foto sebelumnya, ISO aku naikkan menjadi 3200



Mohon maaf bila ini terasa agak rumit.
Salam Jepret..!

Arsip grup Asal Jepret

0 comments:

Post a Comment

Arsip Foto